ARSIP
[Argumentasi Isu Sosial Politik]
by KASTRAG HMGP HARMONI

Katanya Negara Agraria, Tetapi Beras Mengimpor Dari Negara Tetangga?
Data impor beras menjadi polemik setelah ada dugaan kebocoran beras impor asal Vietnam merembes ke pasar tradisional dengan harga yang lebih murah dari beras medium dalam negeri.
Hal ini sempat menjadi sorotan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Bulan Januari 2021 lalu. Hal yang dikhawatirkan adalah jika terjadi kebocoran beras impor ke pasar maka dapat terjadi harga beras lokal akan turun karena kelebihan pasokan dan ini akan merugikan petani.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyudahi polemik rencana impor beras 1 juta ton. Dia memastikan tidak akan ada beras impor yang masuk ke Indonesia, setidaknya sampai Juni 2021.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso juga menyampaikan bahwa setelah Juni akan dilakukan evaluasi terkait beras yang berhasil diserap oleh Bulog. Itu untuk menentukan perlu atau tidaknya impor beras.
Bulog sendiri sudah memastikan stok beras nasional aman dengan kapasitas 1 juta ton dari hasil penyerapan produksi padi para petani di masa panen raya 2021.
Sumber:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5512697/3-fakta-impor-beras-diungkap-buwas
https://www.kompas.id/baca/opini/2021/03/30/mencermati-data-impor-beras/

Penembakan Atlanta: Memantik Polemik Rasisme
Penembakan massa terjadi di tiga tempat yang berbeda, Atlanta pada Selasa (16/03) sekitar pukul 5 sore, kata Kantor Sheriff Kabupaten Cherokee.
Penembak membunuh delapan orang dan melukai satu orang. Enam korban, adalah wanita keturunan Asia. Empat dari yang tewas adalah etnis Korea, dan satu warga negara Korea Selatan. Yang lainnya adalah wanita kulit putih dan pria kulit putih, dan yang selamat adalah pria Hispanik.
Tersangka, Robert Aaron Long, tiba di Young's Asian Massage, sebuah panti pijat di dekat Acworth. Disana, mereka menemukan dua orang tewas tertembak dan tiga lainnya terluka yang kemudian dua dari yang terluka meninggal.
Ditemukan juga tiga wanita tewas karena luka tembak dan wanita lain yang ditembak dan dibunuh di Aromatherapy Spa yang letaknya di seberang Gold Massage Spa tersebut.
Menurut polisi, Long menjelaskan bahwa perbuatan nya adalah hasil dari sebuah kecanduan seks yang bertentangan dengan keyakinan agamanya. Namun, insiden ini dianggap memiliki motif rasisme karena maraknya kekerasan terhadap keturunan Asia-Amerika yang meningkat terkait penyebaran virus covid-19 yang dianggap berawal dari Wuhan, China.
Selain itu, menurut laporan dari nasional Korea surat kabar The Chosun Ilbo, seorang karyawan Gold Spa yang melarikan diri dari toko selama penembakan menyatakan bahwa penembak berkata, "Saya akan membunuh semua Asia.”
Atas kejadian tersebut, warga Amerika Serikat memprotes dengan melakukan aksi dan seruan #StopAsianHate semakin meningkat di sosial media.
Sumber:
https://www.independent.co.uk/news/world/americas/atlanta-shootings-robert-aaron-long-b1818247.html
https://m.dw.com/id/penembakan-atlanta-hentikan-rasisme-terhadap-keturunan-asia/a-56901360
https://edition.cnn.com/2021/03/17/us/robert-aaron-long-suspected-shooter/index.html

Pengeboman di Gereja, Kembali Mencoreng Toleransi Umat Beragama
Baru baru ini masyarakat indonesia dibuat gempar dengan terjadinya peristiwa ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar pada hari Minggu (28/3/2021)
Ledakan bom ini terjadi setelah ibadah misa kedua digelar tepatnya pada pukul 10.28 WITA. Pastor Wilhelmus menyebutkan, dua orang pelaku pengeboman datang mendekat ke pintu masuk gereja dengan menaiki sepeda motor. Gerak gerik nya yang mencurigakan berhasil membuat petugas keamanan gereja mencegah kedua pelaku masuk. Akan tetapi, ketika petugas keamanan mengamati dan menahannya di pintu gerbang, di situlah ledakan terjadi.
Akibat ledakan tersebut, dua orang yang diduga pelaku dilaporkan tewas, serta 20 orang yang terdiri dari warga, petugas keamanan gereja dan jemaat gereja mengalami luka akibat ledakan. Seluruh korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dan sebagian langsung dipulangkan setelah mengalami luka ringan.
Diyakini bahwa terjadinya peledakan bom di Gereja Katedral Makassar merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah atau (JAD) yang berafiliasi ke ISIS. Muhammad Syauqillah menduga bahwa aksi pengeboman dilakukan “amaliyah” atau aksi menjelang bulan Ramadhan.
JAD menganggap bulan suci Ramadhan adalah waktu yang tepat karena di bulan-bulan inilah amal dilipat gandakan, oleh karena itu mereka melakukan pengeboman diri dan menganggap bahwa mereka mati syahid dan sempat meninggalkan surat wasiat untuk orangtuanya yang berisikan berpamitan dan mengaku mereka siap mati syahid.
Polisi mengatakan bahwa pelaku merupakan sepasang suami istri dimana baru menginjak 6 bulan pernikahan, pasangan suami istri tersebut yang berinisial L (pria) dan YSF (wanita). Dan diduga saat menjalankan aksi bom bunuh dirinya, YSF disebut tengah mengandung dengan usia kehamilannya 4 bulan. Namun kabar tersebut masih belum bisa dipastikan dikarenakan hal tersebut sulit dibuktikan lantaran tubuh YSF yang tak lagi utuh akibat ledakan bom bunuh diri.
Setelah melakukan pengembangan pasca-ledakan bom bunuh diri, Polisi kembali menangkap 4 yang diduga teroris di Kota Makassar. Dikatakan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo bahwa 4 teroris tersebut berinisial AS,SAS,MR dan AA. Dan mereka masing-masing perannya bersama-sama dengan L dan YSF dalam satu kelompok kajian, yang bernama kajian Villa Mutiara.
Sumber:
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/30/15483731/pengamat-jad-anggap-ramadhan-bulan-sakral-untuk-lakukan-amaliyah-alias
https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/29/100000165/bom-gereja-katedral-makassar-kronologi-kejadian-keterangan-polisi-dan-sikap?page=all

Gaduh Masa Jabatan, Menimbulkan Banyak Penolakan
Gaduh isu wacana presiden yang akan jabat tiga periode dilontarkan oleh Amien Rais. Mantan ketua MPR ini melontarkan pernyataan yang menuding adanya scenario agar masa jabatan Presiden Joko Widodo berlangsung selama tiga periode.Dalam video yang dibagikan melalui YouTube itu, Amien Rais juga mengatakan skenario masa jabatan tiga periode akan diusulkan dalam sidang istimewa.
Isu tersebut tentunya menimbulkan polemik serta pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sampai-sampai Kantor Staf Presiden (KSP) mengatakan ada yang berusaha jerumuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat isu masa jabatan 3 periode. Siapa yang mau jerumuskan?
Melalui keterangan tertulis, Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani memberikan penjelasan. Ia memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sama sekali tidak memiliki hasrat untuk menjabat kembali sebagai presiden lagi dan masih memegang komitmen reformasi tentang pembatasan periode masa jabatan presiden 2 (dua) periode
Jokowi menyebut, ia telah berulang kali menyampaikan penolakan terhadap usulan perpanjangan masa jabatan presiden. Sikap ini tidak akan pernah berubah kata dia. Ia pun mengaku tidak berniat dan tak punya minat untuk menjabat selama 3 periode. "Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode," ujar Jokowi.
Wacana masa jabatan presiden 3 periode ini sebenarnya sudah bergulir sejak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat sebagai presiden. Isu ini, kata Jaleswari, kembali dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu stabilitas politik dan mengalihkan konsentrasi kerja Jokowi.
Dengan adanya statement langsung dari Jokowi yang mengatakan menolak dan tidak berniat menjabat selama 3 periode, masyarakat tak perlu lagi membesar-besarkan isu tersebut. Sebab, hal itu hanyalah wacana dan isu belaka yang belum jelas asal-usulnya.
Mana yang harus dipercaya? Jokowi? Amien Rais? Tak ada kejelasan dari keduanya. Menjatuhkan salah satu pihak hanya akan merusak stabilitas politik Indonesia. Jika para petinggi negara saja saling menjatuhkan, bagaimana dengan rakyatnya? Sudah seharusnya petinggi negara menjadi panutan bagi rakyatnya.
Mudahnya penyebaran informasi justru dapat membuat situasi menjadi semakin runyam. Informasi yang disebarkan hanya akan menjadi bola liar, tidak jelas kebenarannya. Sebagai rakyat yang cerdas, kita harus mampu menyaring informasi yang diterima, jangan asal terima dan percaya terhadap isu yang beredar. Pastikan kembali kebenarnnya, cari tahu siapa penyebarnya
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-5496300/siapa-mau-jerumuskan-jokowi-lewat-isu-3-periode-jabatan
https://www.kompas.tv/article/155680/gaduh-isu-wacana-presiden-jokowi-jabat-3-periode